February 05, 2003

"lupakan dia, kau tak mungkin kembali padanya. dia tak menginginkan masa lalunya terulang kembali. apalagi bersamamu!" kawanmu berkata padaku panjang lebar.

aku termenung lama mendengar kalimat panjang itu. bukan karena kalimatnya yang terlalu panjang yang membuatku bingung. tapi ucapan kawanmu itu yang membuat aku terdiam lama.

sepicik itukah pikiranmu terhadapku?
kamu pikir aku ingin memutar masa lalu menjadi masa depan?
memperbaiki seluruh kesalahan masa lalu di masa yang akan datang?
kamu berpikir itu tentangku?

cuih!
tak satu persenpun niatku untuk kembali meraih hari esok bersamamu. tidak sama sekali.
sudah cukup bagiku harihari yang kita jalin di masa lalu. aku hanya akan mengabadikannya pada album kenangan keresahan. namamu pernah singgah dalam ruang batinku, menggoreskan sebait puisi yang tak mungkin terhapuskan. hanya itu. tak lebih.

tapi ucapan temanmu membuat aku meledak. andai saja kamu ada di hadapanku, aku akan menamparmu, menyeretmu masuk got, menguburmu hiduphidup. tak peduli kamu perempuan atau aku lakilaki. sebab kamu telah berpikir melewati garis horizontal logikaku. apa yang terpikir olehmu tidak secuil pun terpikirkan olehku. lebih baik bunuh semua ingatanmu tentangku. agar kau tak terlihat begitu rapuh di hadapan manusia macam aku.

kawanmu sampai melongo mendengar seluruh makianku untukmu. kusuruh dia menyampaikan seluruh makian ini kepadamu. tak ada yang terlewat sedikitpun.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home