December 13, 2003

kepada hasta indriyana

kusadari betapa aku merindukan kotaku setelah kubaca tulisanmu. sebuah surat untuk banyak orang. padahal saat membaca tulisanmu itu aku tengah benar-benar membenci kotaku. seminggu kurang lebih aku meninggalkan kotaku. kularikan jasadku jauh meninggalkan kota yang hampir 21 tahun aku hidup di dalamnya. kubawa badanku menjauh dari suasana yang hampir sama setiap saat. kuseret langkahku menuju kotamu.

tapi di kotamu inilah aku disuguhkan rasa rindu yang benar-benar indah lewat tulisanmu. sebetulnya sebuah kejadian yang tanpa sengaja membawaku pada rangkaian tulisanmu. seorang teman membawaku mampir di toko buku Quadrant, aku iseng-iseng membuka-buka beberapa edisi ON/OFF yang lama. di sanalah kubaca tulisanmu. tentang rindu! aku membacanya demikian. meski pada akhirnya aku tahu bahwa tulisan itu dibuat karena faiz yang memaksa. ah, aku tak pedul. yang jelas, setelah membaca tulisanmu itu, aku rindu kotaku. apa pun alasanmu menulis itu semua.

tiba-tiba aku menjadi cengeng. ingin menangis meraung-raung. memanggil semua nama orang-orang yang kucintai. aku ingin pulaaaaaaang! tapi mimpiku mencegah kaki-kaki kecilku berlari ke arah stasiun. beberapa kali aku sudah berhasil sampai di stasiun, tapi aku selalu gagal mengantri untuk membeli tiket. selalu ada dorongan kuat yang menarikku untuk menjauh dari stasiun. lantas kembali bergelut dengan kota ini. meski hanya sekedar bisa survive.

hasta, aku tak pernah benar-benar berniat meninggalkan kotaku. meski pada akhirnya aku memang harus pergi juga. tapi saat ini, aku ingin berlari meninggalkan kotamu lantas mendekap kembali kotaku dalam rengkuhan seorang pejalan. jika akhirnya aku harus pergi dari kotamu, itu hanya semata-mata rinduku yang berdarah-darah pada kotaku.

hasta, aku mencintai kotaku. tapi aku lebih mencintai perjalanan itu sendiri.

jogja, 07 desember 2003

0 Comments:

Post a Comment

<< Home