May 13, 2003

"setelah kutuk dan doamu malam ini, aku sungguh sungguh menangis dan merasa terlempar jauh entah kemana. ada rasa luka yang tak bisa kuungkap lagi, bahwa ternyata benar, tak seorangpun yang akhirnya sanggup mengenaliku dengan tulus. bahkan pun seseorang yang kuduga dan kuharap sepanjang waktu akan mampu melakukan itu. baiklah, jika satu orang saja tak kudapatkan untuk rindu yang sederhana ini, mungkin memang jalan kesunyian dan sendiri yang mesti aku lalui"

bukankah telah kukatakan kepadamu?
bahwa ini seperti dejavu!
engkau telah mengenalnya, sebab ini telah begitu nyata dalam mimpimu.
apalah aku? perempuan dengan sejuta puisi untuk seribu lakilaki?
aku bukan rabi`ah yang senantiasa mengikat cinta sucinya. meski aku berharap, aku akan mampu sepertinya. tapi kita ternyata tak bisa saling mengenali, meski telah kita pahat besarbesar dalam jantung kita, bahwa aku dan kau akan senantiasa berbagi kisah. berbagi cerita. aku memang tak pernah memahamimu, seperti juga engkau tak paham puisiku.

tuhan, masihkah akan ada malam dengan sapanya?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home