May 11, 2004

Re: ini malam kesekian: prolog

menit menyempurnakan hitungan atas waktu
malammalam genap lewat, mengendap
malammalam ganjil berlalu, malumalu
di dadaku rindu berwarna abuabu

heningmu kudekap
menggenapkan sunyi di selasela hati

seperti katamu
kenyataan adalah lorong gelap yang panjang
dengan semak kemungkinan dan ilalang kebetulan

kelak, saat kau singgah dalam mimpiku
mungkin tak ada lagi airmata gugur
sebab duka telah usai dan rindu selesai dibekukan

ini malam kesekian.
sejak kulafalkan namamu
cinta yang tak pernah selesai
meski pahit senantiasa terasa.

BumiAllah, 10 mei 2004

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

kerinduan memang bukan untuk enyahkan namun dinikmati,walaupun pahit!!!

9:21 AM  

Post a Comment

<< Home