December 31, 2002

SELAMAT TAHUN BARU 2003

December 29, 2002

haha.....
aku membencimu sekarang! kau tahu apa yang terjadi sore tadi? si brengsek itu telah menendangku dari rumahnya. membuat pipi kiriku lebam. aku tahu, dia berusaha menyingkirkan aku dari pertarungan ini. sialan!

itu karenamu. karena kau yang selama ini selalu saja diam. kenapa tak kau katakan padanya, bahwa aku bukan siapa-siapa dalam hidupmu. bahwa aku hanya seorang anjing yang menggonggong, sedang kafilahmu terus berlalu. kenapa tak kau katakan hah? kau sengaja membuatku tersiksa?

sialan! aku membencimu!

December 27, 2002

sialan!
kuumpat kamu dengan seluruh dendamku. kau tahu? aku muak melihatmu. pergiiii...!!! atau aku akan berteriak. mampuslah kau di got itu bersama tikus-tikus. aku muakkk! muaaaaaaaaaakkkkkkk!!!

dasar banci!

December 23, 2002

kini aku benarbenar terdampar.

jatuh!

December 19, 2002

aku melaju mengikuti arus. mengikuti haluan angin. akulah manusia pengendara angin yang dibutakan rasa cinta. seperti katamu, kelak aku pasti rindu pulang. ya, mungkin kelak aku rindu pulang. dan jikalau aku tak bisa pulang? maka rasa sepi akan membunuhku di tempat ini.

aku terbang dan terkapar!

December 17, 2002

tegaskan: kamu mau membiarkan ragu mengganggu, atau konfirmasi ke dia, atau... stop.

kata-kata itu mengiang-ngiang dalam gendang telingaku. aku limbung!
seribu satu cambuk memburu tubuhku yang lelah, menempuh seribu satu rimba dan padang gersang. aku tak lagi punya peristirahatan sekarang. dan tiba-tiba aku merindukan rumah persinggahan dalam batinmu yang lapang, untuk sebuah perjamuan. tapi sudahlah! kau mungkin sudah menutup pintu untukku, saat ini. tokh sudah sejak lama kau biarkan aku menunggu di berandamu ini.

setelah aku benar-benar terbang! maka kutemukan bentuk kebebasan yang lain. jauh dari sebuah rasa bahagia. aku tak mengira, kepahitan telah menjelma koin yang kukumpulkan menjadi celengan. dan hari ini, celengan itu dipecahkan. aku telah menjadi serpihan-serpihan yang tak utuh lagi. sayang, jiwaku remuk sudah!

hari ini, aku tak lagi punya peta. bimbang menentukan langkah. mengetuk pintumu? atau berlari jauh meninggalkan masa lalu? menyongsong esok seorang diri? tanpamu? ahh... aku semakin tak tahu arah. aku semakin limbung di persimpangan jalan ini. dan kau....? kau masih menikmati kebahagiaan yang dikirimkan para bidadari dari kahyangan. menikmati pujian dari mentri-mentri dan hulubalang. aku tersernyum getir, menatapmu.

adakah kau tahu? aku masih berdiri di beranda hatimu?
aku harus berangkat malam ini!!! berpetualang, menuju rimba yang sesungguhnya.

December 12, 2002

KEKASIH

wujud dari kesempurnaan sebuah keabadian yang terukir lewat seruan peranan kias balik dari keinginan, mungkin itu hanyalah mimpi sesaat yang bergejolak lewat memori

aturan alam yang menyingsing di dalam alur cerita, namun tak luput dari itu semua detak resap pengakuan merupakan peranan yang tersentuh dan menyayat dalam jalan sepi dibalik denah saluran darah yang merekah diantara janur janur rekayasa derita dan kebahagiaan.

namun itu adalah sanjungan para pujangga yang menebarkan bendera kemenangan atas perjuangan yang murni.

(diambil dari catatan aryabima)
CATATAN PERJALANAN
pagi hari, sepuluh desember duaribudua
09:10:23 am.

kau katakan padaku, bahwa ada yang ingin kau ceritakan, tapi tidak disini. di suatu tempat. maka kuikuti langkah kakimu, kuikuti setiap gerakmu. lantas kau bawa aku melewati perkampungan demi perkampungan, kau bawa aku melewati jalan penuh bebatuan dan kerikil. kau ajak aku mendaki, terus mendaki.

-andai saja yang ada di depanku bukan dia. tapi Kamu, sayang. mungkin aku tak seletih ini. mungkin aku takkan sepayah ini. tapi sayang, bukan Kamu-

aku menemukan sungai pada pendakian ini. dan sungai dengan aliran yang begitu jernih ini telah sedikit menghilangkan rasa letih yang kurasakan. aku meminum airnya yang dingin. di puncak pendakian, setelah rasa letih meraja dalam tubuh, setelah lelah bermukin dalam dada, kakimu akhirnya berhenti juga. kau dirikan tenda, kau nyalakan api unggun. kau membangun sebuah tempat peristirahatan. dan waktu begitu cepat berlalu, detikdetik terus berlari. aku merasa dunia berputar cepat. pagi berubah siang, siang menjelma senja, senja menjadi malam, dan malam..........


tengah malam, sebelas desember duaribudua
00:01:05 am.

inilah saat yang tepat untuk menceritakan semuanya, katamu. saat yang kau tunggu-tunggu. dimana tak ada lagi yang ingin kau sembunyikan dariku. itu adalah janjimu.

"aku menunggu saat itu. ya, sebentar lagi aku pergi!" katamu tiba-tiba. memecah heningnya malam.
"ini hari ulang tahunmu. jangan bicara kepergian. bicaralah kebahagiaan. usiamu sudah 23 tahun. kau layak bahagia atas umur yang tuhan berikan," kataku.

di langit, seribu satu bintang lebih bertaburan. ada banyak rasi. kau tunjukkan aku rasi layanglayang, dan scorpio. tapi aku hanya melihat wajahMu di sana. hanya wajahMu. aku telah dengan sebenar-benarnya merindukanMu.

"ucapkan 'aku ingin hidup seribu tahun lagi'!" kataku mengutip diksi chairil anwar.
"tidak bisa! detik itu akan segera tiba. aku tinggal menghitung hari. menunggu hari itu tiba. ini malam pertama dan terakhirku merayakan ulang tahun bersamamu," ucapmu. wajahmu memancarkan dua perasaan. bahagia dan kesedihan.

cerita kematian terus mengalir di sini. dan aku semakin tak kuat mendengarnya. kematian, perpisahan, kesedihan dan airmata bukan cerita yang aku suka. tapi harus kuhadapi???

"jangan lagi bicara kematian di sini. biarkan malam ini mengalir tanpa ada kata kematian. biarkan....!" ucapku seakan hanya untuk kudengar sendiri. begitu lirih.
"tapi inilah yang ingin kuucapkan padamu!" ucapmu tegas.
"stt...tak perlu kau katakan, aku sudah memahami ceritamu. bicaralah tentang cinta, sedetik saja!"

maka bicaralah bibirku dan bibirmu dalam bahasanya yang lain. bahasa cinta paling nyata. bahasa yang hanya mampu dibaca angin, bebintang juga aliran sungai.

-sayang, bukan Kau yang hadir di sini-

*) sepanjang perjalanan gunung papandayan - gunung guntur


December 08, 2002

malam yang basah. badai berhasil menumbangkan pohon tua hingga rubuh menimpa kabel listrik. lampu padam hingga jam setengah sembilan malam. cuaca begitu dingin, sedingin jiwanya yang selalu mencoba bunuh diri karena merasa hidup tak lagi berarti.

secangkir kopi utuh di atas meja, tepat disamping komputer. tak tersentuh. dingin. asap mengepul dari bibir yang sama sekali tak indah. hitam. asapnya memenuhi ruangan dengan bau yang khas. bau tembakau. monitor menyala.

sebuah cerita berhasil dibuatnya malam ini. seperti malam-malam sebelumnya, dimana dia selalu rajin menguntai huruf-huruf untuk menyambung usianya. sebuah cerita kini berhasil dibuatnya.

cerita yang baginya tak begitu menarik. tapi dia yakin, semua orang akan tertarik membaca ceritanya. tak ada yang mampu menarik perhatiannya selain kematian. dan kematian itu sendiri selalu dikejarnya. tapi selalu gagal dan gagal. hanya sorot kekecewaan pada matanya yang selalu terlihat. nampak jelas bagi siapa saja yang memperhatikannya. ada kengerian dalam dirinya.

ahhh... malam hampir berakhir. dan dia belum juga beranjak.

11:26 pm.

December 07, 2002

malam ini, anjing-anjing menyalak begitu nyaring. sedang disampingku, seseorang tengah tertidur pulas dengan tangan masih memeluk erat pinggangku. sebuah pertanyaan tibatiba melintas dalam benak. benarkah dia mencintaiku? hah? untuk apa kutanyakan itu sekarang? apa peduliku dia mencintaiku atau tidak?
handphoneku berbunyi, tanda ada sms yang masuk.

hari 3 offline: sendi2
jemari mulai nyeri.
sent: 7 Dec 2002
23 : 44 : 44

lagi online? disini lagi
hujan petir. ngeri
sent: 7 Dec 2002
23 : 45 : 40

jemariku menuliskan beberapa huruf di handphone, setelah terkirim mataku kembali menatap monitor. aku tak menuliskan satu huruf pun. hanya memandangi huruf-huruf yang melintas di depan mataku. ada banyak huruf yang melintas. lagi-lagi bunyi sms yang masuk. aku menyambar handphone secepat kilat.

aku balik selasa. udah
ngga tahan offline.
sent : 7 Dec 2002
23 : 49 : 43

lebaran di kampung
selesai. hehe lebaran
di internet blm usai..
sent : 8 Dec 2002
00 : 00 : 16

aku pengin online!
sent : 8 Dec 2002
00 : 31 : 28

pulsa mo abis nih. klo
pake 1rstwap sih bisa
sampe pagi. aku mau
merokok+mlamun
dulu. ujan deres pula.
sent : 8 Dec 2002
01 : 12 : 03

aku masih memandangi huruf-huruf yang melintas di depan mataku. kubiarkan semuanya mengalir, tak satu pun yang mencoba aku tahan. sampai akhirnya huruf-huruf itu semakin cepat melintas. semakin cepat...semakin cepat...semakin cepattt!!! sampai mataku tak kuat menatapnya, sampai kepalaku tumbang dalam pelukan seseorang yang sudah sejak tadi tertidur memelukku.

07:09 am.